Kebijakan cuti bersama pada Senin (16/5/2011) disayangkan banyak pihak. Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Juntho bahkan mengatakan hal tersebut merupakan bentuk dari timbulnya rasa malas di tataran birokrasi pemerintah.
“Ini memang malas kerja saja. Selama ini tidak pernah jelas peruntukan cuti bersama, katanya untuk pariwisata tapi tidak jelas hasilnya,” ujar Emerson saat ditemui usai acara diskusi Polemik di Warung Daun, Jakarta.
Kekecewaan serupa juga disampaikan pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya. Dia menilai keputusan cuti mendadak membuktikan proses pengambilan keputusan tidak berjalan dengan baik. “Seharusnya hari kejepit kan bisa diketahui sejak lama. Ini menunjukkan tidak ada koordinasi bersama yang baik,” tandas Yunarto.
Lebih lebih lagi keputusan untuk cuti bersama ini diambil secara dadakan, merupakan sebuah bukti nyata pemerintah berjalan tidak dengan planning yang baik, melainkan hanya bekerja berdasarkan rencana dadakan yang tidak sistemik, mestinya segala rencana termasuk cuti bersama yang menyangkut layanan birokrasi sudah di planningkan jauh-jauh hari sebelumnya.
PNS main game, potret nyata produktivitas aparat pemerintahan yang buruk
Kekecewaan serupa juga disampaikan pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya. Dia menilai keputusan cuti mendadak membuktikan proses pengambilan keputusan tidak berjalan dengan baik. “Seharusnya hari kejepit kan bisa diketahui sejak lama. Ini menunjukkan tidak ada koordinasi bersama yang baik,” tandas Yunarto.
Lebih lebih lagi keputusan untuk cuti bersama ini diambil secara dadakan, merupakan sebuah bukti nyata pemerintah berjalan tidak dengan planning yang baik, melainkan hanya bekerja berdasarkan rencana dadakan yang tidak sistemik, mestinya segala rencana termasuk cuti bersama yang menyangkut layanan birokrasi sudah di planningkan jauh-jauh hari sebelumnya.
sumber:http://ruanghati.com/2011/05/14/cuti-bersama-16-mei-bukti-pemerintah-birokrat-malas-kerja/
Do you like this article? Share It!
Posting Komentar