Teknologi Kuno Bangsa Indonesia yang Canggih - Di zaman dahulu kala, para nenek moyang kita sudah menemukan banyak penemuan yang terbilang canggih. Tetapi sayang sekali banyak orang Indonesia sendiri tidak menyadarinya. Kali ini Indonesiatop.blogspot akan menulis beberapa teknologi kuno nenek moyang Indonesia.
Borobudur adalah candi yang diperkirakan mulai dibangun sekitar 824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra. Borobudur merupakan bangunan candi yang sangat megah.
Tidak dapat dibayangkan bagaimana nenek moyang kita membangun Borobudur yang demikian berat dapat berdiri kokoh dengan tanpa perlu memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya, tak terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Borobudur itu dibentuk dan diangkut ke area pembangunan di atas bukit.
Bahkan dengan kecanggihan yang ada pada masa kini, sulit membangun sebuah candi yang mampu menyamai candi Borobudur. Borobudur juga mengadopsi Konsep Fraktal.
Fraktal adalah bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuknya secara keseluruhan.
Candi borobudur sendiri adalah stupa raksasa yang di dalamnya terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil. Terus hingga ketidakberhinggaan. Sungguh mengagumkan nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan seperti itu. Bangunan Candi Borobudur benar-benar bangunan yang luar biasa.
2. Kapal Jung Jawa: Teknologi kapal raksasa
Jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia. Meskipun sejak 500 tahun sebelum Masehi orang-orang China sudah mengembangkan beragam jenis kapal dalam berbagai ukuran, hingga abad VII kecil sekali peran kapal China dalam pelayaran laut lepas.
Dalam catatan perjalanan keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu menguasai lalu lintas pelayaran di ”Laut Selatan”.
Pelaut Portugis yang menjelajahi samudera pada pertengahan abad ke-16 Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit tahun 1645 menyebutkan, orang Jawa lebih dulu berlayar sampai ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar.
Ia mendapati penduduk Tanjung Harapan awal abad ke-16 berkulit cokelat seperti orang Jawa. 'Mereka mengaku keturunan Jawa,' kata Couto, sebagaimana dikutip Anthony Reid dalam buku Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.
Berdasarkan relief kapal di Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam segala hal dalam bahasa Jawa pelayaran, selama ratusan ratus tahun sebelum abad ke-13.
Memasuki abad ke-8 awal, kapal Borobudur digeser oleh Jung besar Jawa, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung. Kata 'Jung' digunakan pertama kali dalam perjalanan biksu Odrico jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibn Battuta berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14.
Mereka memuji kehebatan kapal Jawa raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dari karya kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.
Disebutkan, jung Nusantara memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis.
Bobot jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kerajaan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Nusantara untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513. Bisa dikatakan, kapal jung Nusantara ini disandingkan dengan kapal induk di era modern sekarang ini.
3. Keris: kecanggihan teknologi penempaan logam
Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal masehi di nusantara. Para empu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki teknologi penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat di masa lampau.
Keris dibuat dengan teknik penempaan, bukan dicor. Teknik penempaan disertai pelipatan berguna untuk mencari kemurniaan besi, yang mana pada waktu itu bahan-bahan besi masih komposit dengan materi-materi alam lainnya.
Keris yang mulanya dari lembaran besi yang dilipat-lipat hingga kadang sampai ribuan kali lipatan sepertinya akan tetap senilai dengan prosesnya yang unik, menarik dan sulit. Perkembangan teknologi tempa tersebut mampu menciptakan satu teknik tempa Tosan Aji ( Tosan = besi, Aji = berharga).
Pemilihan akan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris, juga merupakan penemuan nenek moyang kita yang mengagumkan. Titanium lebih dikenal sebagai bahan terbaik untuk membuat keris karena sifatnya ringan namun sangat kuat.
Kesulitan dalam membuat keris dari bahan titanium adalah titik leburnya yang mencapai 60 ribu derajat celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berkisar 10 ribu derajat celcius.
Titanium ternyata memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis unsur logam lainnya. Unsur titanium itu keras, kuat, ringan, tahan panas, dan juga tahan karat.
Unsur logam titanium baru ditemukan sebagai unsur logam mandiri pada sekitar tahun 1940, dan logam yang kekerasannya melebihi baja namun jauh lebih ringan dari besi. Dalam peradaban modern sekarang, titanium dimanfaatkan orang untuk membuat pelapis hidung pesawat angkasa luar, serta ujung roket dan peluru kendali antar benua.
4. Benteng Keraton Buton: Arsitektur bangunan untuk pertahanan
Di Buton, Sulawesi Tenggara ada Benteng yang dibangun di atas bukit seluas kurang lebih 20,7 hektar. Benteng yang merupakan bekas ibukota Kesultanan Buton ini memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, terbuat dari batu kapur.
Benteng yang berbentuk lingkaran ini memiliki panjang keliling 2.740 meter. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang dan 16 pos jaga / kubu pertahanan (bastion) yang dalam bahasa setempat disebut baluara.
Tiap pintu gerbang (lawa) dan baluara dikawal 4-6 meriam. Jumlah meriam seluruhnya 52 buah. Pada pojok kanan sebelah selatan terdapat godana-oba (gudang mesiu) dan gudang peluru di sebelah kiri.
Letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Benteng ini menunjukkan betapa hebatnya ahli bangunan nenek moyang kita dalam membuat teknologi bangunan untuk pertahanan.
5. Si Gale gale: Teknologi Robot tradisional Nusantara
Orang Toba Batak Sumatra utara pada zaman dahulu sudah bisa membuat robot tradisional yang dikenal dengan sebutan si gale-gale. Boneka ini menguasai sistem kompleks tali yang dibuat sedemikian rupa. Melalui tali yang ditarik ulur inilah boneka itu dapat membungkuk dan menggerakan “tangannya” sebagai mana layaknya orang menari.
Menurut cerita, Seorang Raja dari Suku Karo di Samosir membuat patung dari kayu untuk mengenang anak satu-satunya yang meninggal dunia. Patung kayu tersebut dapat menari-nari yang digerakkan oleh beberapa orang. Sigale - gale dimainkan dengan iringan musik tradisional khas Batak.
Boneka yang tingginya mencapai satu setengah meter tersebut diberi kostum tradisional Batak. Bahkan semua gerak-geriknya yang muncul selama pertunjukan menciptakan kesan-kesan dari contoh model manusia.
Kepalanya bisa diputar ke samping kanan dan kiri, mata dan lidahnya dapat bergerak, kedua tangan bergerak seperti tangan-tangan manusia yang menari serta dapat menurunkan badannya lebih rendah seperti jongkok waktu menari.
Si gale-gale merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sudah dapat membuat boneka mekanikal atau robot walau dalam bentuk yang sederhana. Robot tersebut diciptakan untuk dapat meniru gerakan manusia.
6. Pengindelan Danau Tasikardi, Banten : Kecanggihan Teknologi Penjernihan Air
Nenek moyang kita ternyata sudah mengembangkan teknologi penyaringan air bersih. Sekitar abad ke16-17 Kesultanan Banten telah membangun Bangunan penjernih air untuk menyaring air yang berasal dari Waduk Tasikardi ke Keraton Surosowan.
Proses penjernihannya tergolong sudah maju. Sebelum masuk ke Surosowan, air yang kotor dan keruh dari Tasik Ardi disalurkan dan disaring melalui tiga bangunan bernama Pengindelan Putih, Abang, dan Emas.
Di tiap pengindelan ini, air diproses dengan mengendapkan dan menyaring kotoran. Air selanjutnya mengalir ke Surosowan lewat serangkaian pipa panjang yang terbuat dari tanah liat dengan diameter kurang lebih 40 cm.
Terlihat sekali bahwa pada masa tersebut sudah mampu menguasai teknologi pengolahan air keruh menjadi air layak pakai.
Danau Tasik Ardi sendiri merupakan danau buatan. Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten pada masa lalu.
Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.
7. Karinding: Teknologi pengusir hama dengan gelombang suara
Ternyata nenek moyang dan leluhur kita mempunyai suatu alat musik tiup tradisional yang berfungsi sebagai hiburan sekaligus pengusir hama.
Alat musik dari Sunda ini terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dipotong menjadi tiga bagian yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing atau ekor kucing), pembatas jarum, dan bagian ujung yang disebut panenggeul (pemukul).
Jika bagian panenggeul dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut, maka akan menghasilkan bunyi yang khas.
Alat ini bukan cuma untuk menghibur tapi juga ternyata berfungsi mengusir hama di kebun atau di ladang pertanian. Suara yang dihasilkan oleh karinding ternyata menghasilkan gelombang low decibel yang menyakitkan hama sehingga mereka menjauhi ladang pertanian.
Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh alat musik tersebut menyakitkan bagi hama tersebut, atau bisa dikatakan frekuensi suaranya melebihi dari rentang frekuensi suara hama tersebut, sehingga hama tersebut akan panik dan terganggu konsentrasinya.
Kecanggihan Karinding sebagai bukti bahwa nenek moyang kita sejak dulu sudah mampu menciptakan alat yang menghasilkan gelombang suara. Ini adalah alat mengusir hama yang aman bagi lingkungan. Dibutuhkan perhitungan yang teliti untuk menciptakan alat musik seperti itu.
8. Rumah Gadang: Arsitektur Rumah Aman Gempa
Para nenek moyang orang Minang ternyata berpikiran futuristik alias jauh maju melampaui zamannya dalam membangun rumah. Konstruksi rumah gadang ternyata telah dirancang untuk menahan gempuran gempa bumi.
Rumah gadang di Sumatera Barat membuktikan ketangguhan rekayasa konstruksi yang memiliki daya lentur dan soliditas saat terjadi guncangan gempa hingga berkekuatan di atas 8 skala richter.
Bentuk rumah gadang membuat Rumah Gadang tetap stabil menerima guncangan dari bumi. Getaran yang datang dari tanah terhadap bangunan terdistribusi ke semua bangunan.
Rumah gadang tidak menggunakan paku sebagai pengikat, tetapi berupa pasak sebagai sambungan membuat bangunan memiliki sifat sangat lentur.
Selain itu kaki atau tiang bangunan bagian bawah tidak pernah menyentuh bumi atau tanah. Tapak tiang dialas dengan batu sandi.
Batu ini berfungsi sebagai peredam getaran gelombang dari tanah, sehingga tidak mempengaruhi bangunan di atasnya. Kalau ada getaran gempa bumi, Rumah Gadang hanya akan berayun atau bergoyang mengikuti gelombang yang ditimbulkan getaran tersebut
Darmansyah, ahli konstruksi dari Lembaga Penanggulangan Bencana Alam, Sumatera Barat menyebutkan, dari sisi ilmu konstruksi bangunan rumah gadang jauh lebih maju setidaknya 300 tahun dibanding konstruksi yang ada di dunia pada zamannya.
9. Tempe: Pemanfaatan bioteknologi untuk makanan
Tempe merupakan hasil bioteknologi sederhana khas Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menggunakan Rhizopus untuk membuat tempe dari kedelai. Semua ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme pada tingkat sel untuk tujuan pangan.
Sebenarnya mengolah kedelai dengan ragi juga dilakukan di negara lain seperti China, Jepang, India, dll. Tetapi yang menggunakan Rhizopus hanya di Indonesia saja. Jadi kemampuan membuat tempe kedelai adalah penemuan orang Indonesia.
Tempe sudah dikenal sejak berabad-abad lalu di Nusantara. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 telah ditemukan kata 'tempe'.
Kini, tempe sudah merambah manca negara, tidak saja karena rasa dan aromanya, namun juga karena kandungan gizinya. Penemuan tempe adalah sumbangan nenek moyang kita pada seni masak dunia.
10. Pranata Mangsa: Sistem penanggalan musim bukti kepandaian ilmu astronomi nenek moyang kita
Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran.
Dalam masyarakat Jawa dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.
Menurut Daldjoeni di bukunya 'Penanggalan Pertanian Jawa Pranata Mangsa', Pranata Mangsa tergolong penemuan brilian. Kompleksitasnya tak kalah bobot dari sistem penanggalan yang ditemukan bangsa Mesir Kuno, China, Maya, dan Burma. Lebih-lebih jika dibandingkan dengan model Farming Almanac ala Amerika, Pranata Mangsa jauh lebih maju.
Meskipun teknologi sudah semakin canggih seperti sekarang ini, penerapan perhitungan pranata mangsa masih relevan. Hal itu dikarenakan nenek moyang kita dulu mempelajari gejala-gejala alam seperti musim hujan/kemarau, musim tanaman berbunga/berbuah, posisi rasi bintang, pengaruh bulan purnama, dan sebagainya. Dengan mempelajari gejala-gejala alam tersebut nenek moyang kita dapat lebih menghargai kelestarian alam.
Sebenarnya masih banyak teknologi-teknologi yang digunakan nenek moyang kita yang tidak dituliskan disini.
Dari penemuan-penemuan itu sebenarnya sejak dulu bangsa Indonesia sudah mampu menguasai teknologi canggih di zamannya maka tidak pantas lah bila kita menyombongkan diri sebagai generasi sekarang bila kita tidak menghargai dan mengapresiasi leluhur kita.
Nenek moyang kita telah berhasil membangun candi-candi yang sangat indah arsitekturnya dan bertahan ratusan tahun.
Nenek moyang kita juga membangun armada laut yang telah mengarungi samudra luas.
Nenek moyang kita juga telah menemukan benda-benda yang tebilang sederhana tapi banyak manfaatnya.
Itu semua bukti bahwa nenek moyang kita sangat cerdas. Penjajahlah yang telah membuat kita lemah dan kurang percaya diri. Karena itu, setelah menjadi bangsa yang merdeka kita harus dapat bangkit kembali untuk mensejajarkan diri dengan bangsa lain yang telah maju.
Senin, 23 Januari 2012
// //
0
comments
//
0 comments to "10 Teknologi Tinggi Milik Nenek Moyang Bangsa Indonesia"
Ingin berkontribusi sebagai penulis di septenk.blogspot.com?? hubungi kami. via facebook fanpage. atau kirim email ke franky.nexus007@gmail.com
Statistik Septenk
Kontributor
5 Entri Populer
Blog Archive
-
►
2014
(15)
- ► Agu 17 - Agu 24 (1)
- ► Agu 10 - Agu 17 (7)
- ► Agu 3 - Agu 10 (7)
-
►
2013
(1)
- ► Des 15 - Des 22 (1)
-
▼
2012
(359)
- ► Nov 4 - Nov 11 (1)
- ► Okt 7 - Okt 14 (5)
- ► Sep 30 - Okt 7 (11)
- ► Mei 13 - Mei 20 (2)
- ► Mar 25 - Apr 1 (46)
- ► Mar 18 - Mar 25 (31)
- ► Mar 11 - Mar 18 (8)
- ► Mar 4 - Mar 11 (22)
- ► Feb 26 - Mar 4 (8)
- ► Feb 19 - Feb 26 (10)
- ► Feb 12 - Feb 19 (4)
- ► Feb 5 - Feb 12 (40)
-
▼
Jan 22 - Jan 29
(54)
- Dalam satu jam 1,7 juta orang mati di tangan orang...
- Celana Dalam Khusus Cewek yang Super Dingin
- Kisah seorang anak yang tak lelah mengabdi pada ay...
- 3000 Selir Cantik Untuk Melayani Kaisar Cina
- 5 Tren Berpacaran Paling Negatif di Kalangan Remaja
- Demo Produk sabun mandi dengan cara bugil di tempa...
- Pengorbanan Seorang Pria yang Kadang Tidak Diketah...
- 10 Bandara Paling Menyebalkan di Dunia
- 10 Negara Dengan Penduduk Paling Bahagia di Dunia
- Inilah Efek Jika Kurang Tidur
- 10 Klub Sepak Bola Paling Aneh Di Dunia
- Pengakuan ABG Sekarang "Nekat M.L Di Rumah Meski A...
- FOTO : AKSI BODYGUARD CANTIK DI CHINA
- Sejarah Penemuan Listrik dan Penemu
- 10 Teknologi Tinggi Milik Nenek Moyang Bangsa Indo...
- 10 Karakter Film Hollywood yang Ada di Kehidupan N...
- Terbukti, Kencing Anggota DPR Dari Pada Masa Depan...
- Foto Rakyat Indonesia Ketika Kerja Paksa Jaman Pen...
- 6 Jawaban Bijak
- Ini Cewek Imut 16 Tahun Yang Mirip Boneka Barbie
- 10 Pemain Bass Terbaik Dunia
- Memahami fenomena Kepribadian Ganda
- 10 Fakta Menarik Tentang Christopher Columbus
- Hati-Hati Bila Makan Mie Goreng Karena Ada Mie yan...
- Photo Trio Macan Versi Jepang
- 10 Mitos Tentang Aliran "METAL" yang Salah Kaprah
- Foto Gadis Cina Masa Depan Yang Futuristik
- kata-Kata Mario Teguh Tentang Anak Muda Yang Serin...
- Photo Selebrity Tiffany Cantik Lagi Manggung
- Photo Suasana Mandi Lumpur di Korea Bikin Jantung ...
- Berbagai Pose Cewek Saat Di photo
- 4 Makhluk Yang Dapat Hidup di Segitiga Bermuda
- 14 Helm Sepeda Motor Dengan Desain yg Keren
- Foto: Pakai Bikini, Wanita China Dilatih Jadi Body...
- Yuk Kita Kupas Bagaimana Cara Membaca Pikiran
- 5 Parfum Pria Terbaik yang disukai wanita
- Penyebab Orang Sering Mengantu
- 6 Penemu Remaja Yang Merubah Sejarah Dunia
- Ini Dia Ibu Teimut & Terawet Muda di Dunia
- Aksi Wanita Yang Buat Pria Tercengang.
- 20 Cover Facebook Timeline Keren
- 3D Game Google Map Akan Hadir Di Google+ Bulan Depan
- 10 Film yang Menggambarkan Orang-orang Jenius
- 10 Tahayul Dalam Tradisi Imlek, Perayaan Tahun Bar...
- [FYI] Adakah Yang Salah Dalam TEKS PROKLAMASI?
- 5 Orang Luar Biasa Yang "Luar Biasa"
- Kapan Kamu Seharusnya Menyudahi Hubungan Percintaan
- Cosplay Wanita Yang Cantik dan Sexy
- FBed Tempat Tidur Facebook Yang Canggih
- Dua Tentara Australia 44 Tahun Hilang, Ditemukan d...
- :inilah Mengapa Yahudi Tidak Suka Indonesia dan Ma...
- Hasil Kreasi Photoshop yang aneh
- Gaya Busana Yang Aneh
- Gadis Ini Rela Di Foto Telanjang Demi Biaya Kuliah
- ► Jan 15 - Jan 22 (90)
- ► Jan 8 - Jan 15 (27)
-
►
2011
(858)
- ► Des 25 - Jan 1 (1)
- ► Des 18 - Des 25 (1)
- ► Nov 20 - Nov 27 (20)
- ► Nov 6 - Nov 13 (5)
- ► Okt 30 - Nov 6 (3)
- ► Okt 23 - Okt 30 (1)
- ► Okt 9 - Okt 16 (5)
- ► Okt 2 - Okt 9 (1)
- ► Sep 25 - Okt 2 (14)
- ► Sep 18 - Sep 25 (26)
- ► Sep 11 - Sep 18 (92)
- ► Sep 4 - Sep 11 (7)
- ► Agu 28 - Sep 4 (10)
- ► Agu 21 - Agu 28 (5)
- ► Agu 14 - Agu 21 (31)
- ► Jul 31 - Agu 7 (2)
- ► Jul 24 - Jul 31 (47)
- ► Jul 17 - Jul 24 (23)
- ► Jul 10 - Jul 17 (16)
- ► Jul 3 - Jul 10 (42)
- ► Jun 26 - Jul 3 (5)
- ► Jun 19 - Jun 26 (25)
- ► Jun 12 - Jun 19 (19)
- ► Jun 5 - Jun 12 (4)
- ► Mei 29 - Jun 5 (9)
- ► Mei 22 - Mei 29 (9)
- ► Mei 15 - Mei 22 (27)
- ► Mei 8 - Mei 15 (19)
- ► Mei 1 - Mei 8 (3)
- ► Apr 24 - Mei 1 (1)
- ► Apr 17 - Apr 24 (48)
- ► Apr 3 - Apr 10 (3)
- ► Mar 27 - Apr 3 (4)
- ► Mar 20 - Mar 27 (5)
- ► Mar 13 - Mar 20 (23)
- ► Mar 6 - Mar 13 (19)
- ► Feb 27 - Mar 6 (49)
- ► Feb 20 - Feb 27 (1)
- ► Feb 13 - Feb 20 (44)
- ► Feb 6 - Feb 13 (12)
- ► Jan 30 - Feb 6 (27)
- ► Jan 23 - Jan 30 (28)
- ► Jan 16 - Jan 23 (6)
- ► Jan 2 - Jan 9 (116)
-
►
2010
(1559)
- ► Des 26 - Jan 2 (20)
- ► Des 19 - Des 26 (55)
- ► Des 12 - Des 19 (8)
- ► Des 5 - Des 12 (7)
- ► Nov 28 - Des 5 (27)
- ► Nov 21 - Nov 28 (29)
- ► Nov 14 - Nov 21 (44)
- ► Nov 7 - Nov 14 (18)
- ► Okt 31 - Nov 7 (36)
- ► Okt 24 - Okt 31 (22)
- ► Okt 17 - Okt 24 (33)
- ► Okt 10 - Okt 17 (40)
- ► Okt 3 - Okt 10 (32)
- ► Sep 26 - Okt 3 (31)
- ► Sep 19 - Sep 26 (51)
- ► Sep 12 - Sep 19 (67)
- ► Sep 5 - Sep 12 (20)
- ► Agu 29 - Sep 5 (11)
- ► Agu 8 - Agu 15 (6)
- ► Agu 1 - Agu 8 (50)
- ► Jul 18 - Jul 25 (43)
- ► Jul 11 - Jul 18 (73)
- ► Jul 4 - Jul 11 (30)
- ► Jun 27 - Jul 4 (33)
- ► Jun 20 - Jun 27 (94)
- ► Jun 13 - Jun 20 (6)
- ► Jun 6 - Jun 13 (20)
- ► Mei 30 - Jun 6 (19)
- ► Mei 23 - Mei 30 (38)
- ► Mei 9 - Mei 16 (54)
- ► Mei 2 - Mei 9 (23)
- ► Apr 25 - Mei 2 (36)
- ► Apr 18 - Apr 25 (32)
- ► Apr 4 - Apr 11 (74)
- ► Mar 21 - Mar 28 (62)
- ► Mar 14 - Mar 21 (33)
- ► Mar 7 - Mar 14 (1)
- ► Feb 28 - Mar 7 (3)
- ► Feb 21 - Feb 28 (111)
- ► Feb 14 - Feb 21 (16)
- ► Feb 7 - Feb 14 (88)
- ► Jan 24 - Jan 31 (2)
- ► Jan 17 - Jan 24 (31)
- ► Jan 10 - Jan 17 (29)
- ► Jan 3 - Jan 10 (1)
-
►
2009
(590)
- ► Des 20 - Des 27 (50)
- ► Des 6 - Des 13 (133)
- ► Nov 29 - Des 6 (96)
- ► Nov 22 - Nov 29 (15)
- ► Nov 15 - Nov 22 (101)
- ► Nov 8 - Nov 15 (92)
- ► Nov 1 - Nov 8 (6)
- ► Okt 11 - Okt 18 (7)
- ► Okt 4 - Okt 11 (39)
- ► Sep 27 - Okt 4 (12)
- ► Agu 16 - Agu 23 (39)
Posting Komentar