Google minggu akhirnya membuka data penggunaan daya listrik untuk data center mereka. Google melaporkan bahwa mereka menghabiskan 260 juta watt untuk menjalankan semua data center yang mereka miliki diseluruh dunia. Itu sama dengan seperempat energi listrik yang dapat dihasilkan oleh sebuah pembangkit nuklir.

Sebelumnya Google merahasiakan jumlah penggunaan listrik mereka karena dikhawatirkan informasi tersebut dapat membocorkan informasi bagaimana Google menjalankan usahanya.

Walaupun 260 juta watt itu terlihat besar namun Google berseloroh bahwa dunia menjadi lebih hijau karena Google. Google mencontohkan misalnya kita ingin mencari sesuatu barang, akan lebih bersahabat bagi lingkungan jika kita menggunakan mesin pencari Google dibandingkan mencarinya secara manual menggunakan kendaraan bermotor.

Google juga beralasan jika ditarik rata-rata antara jumlah milliaran pencarian perhari dan download dapat ditarik rata-rata hanya 180 watt-jam perbulan untuk setiap pengguna atau sama dengan menghidupkan lampu 60 watt selama 3 jam per-orang. Angka 260juta watt tersebut adalah total semua operasi Google di seluruh dunia termasuk energi untuk kampus dan taman kantor. Untuk melakukan sebuah pencarian sendiri Google memperkirakan hanya membutuhkan 0.3 watt perjam.

Tidak seperti perusahaan berbasis data base lainnya, Google mendesain dan membuat sendiri mayoritas server database-nya dari awal, mulai dari chip hemat energi dan software.

Google juga menghitung emisi karbon pada tahun 2010 hanya sebesar 1.5 jta metrik ton. saat ini Google juga telah bekerja sama untuk membeli listrik dari sumber-sumber terbarukan seperti tenaga angin. Pada tahun 2010 sendiri 25% kebutuhan energi Google berasal dari energi terbarukan dan diharapkan pada tahun 2011 akan meningkat menjadi 30%.

Do you like this article? Share It!